January 11, 2013

Membuat Laporan ReadyMix (Pengecoran)

Laporan pengecoran? Ya tepatnya laporan tentang penggunaan ReadyMix. Dari sekian m3 readymix yang dipesan dipakai untuk pengecoran pekerjaan yang mana saja. Dengan membuat laporannya dapat diketahui penggunaannya.

Sebetulnya laporan seperti ini jarang ditemui atau dibuat oleh kontraktor, bukan berarti tidak penting. Sebab laporan ini hanya bersifat internal proyek, tidak ada hubungannya dengan pemberi tugas kecuali pemberi tugas meminta.

Fungsi dari laporan ini adalah untuk memonitor pemakaian readymix (tidak tertutup untuk pemakaian material   lainnya) dan meminimalisir kemungkinan resiko yang menyebabkan pemakaian readymix berlebihan. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk manganalisis pekerjaan dengan memperhatikan metode pengerjaan dan kendala yang dihadapi.

Contoh laporan yang pernah saya buat seperti gambar dibawah ini :

 Laporan Minggu I

Laporan Minggu II


Laporan Minggu III


Pada gambar diatas dapat dilihat untuk masing-masing item pekerjaan sebagai berikut :
  1. OE = Owner Estimate atau kontrak awal
  2. EE = Engineering Estimate atau volume sesuai gambar (dihitung lagi)
  3. RE = Real Estimate atau volume readymix terpasang
  4. Volume lapangan adalah volume readymix per hari
  5. Akumulasi = jumlah volume lapangan
  6. Sisa = OE atau EE dikurangi RE
Tips sebelum pengecoran dimulai antara lain :
  1. Hitung kebutuhan readymix sesuai kondisi lapangan kurangi kemungkinan sisa
  2. Readymix yang dipesan usahakan kelipatan dari kapasitas truck mixer
  3. Jika tidak memungkinkan persiapkan pekerjaan lainnya untuk menampung sisa readymix (buat cansteen, tutup saluran, dll). Yang ini boleh dibilang harus diadakan setiap pengecoran.
  4. Peralatan kerja, gerobak, ember, bak penampung, vibrator, dll
Dengan menerapkan point-point diatas maka pemakaian readymix dapat dikontrol dengan baik dan sisa readymix dapat ditekan serendah mungkin. Begitu juga dengan kapasitas dari truck mixer dari supplier readymix apakah volumenya pas atau kurang.

Beberapa analisis menyatakan bahwa besarnya readymix yang tidak terpakai atau sisa sekitar 3-5% dapat saya jabarkan seperti dibawah ini :


Catatan :
  1. Truck Mixer kapasitas 5 m3
  2. Pekerjaan  pondasi dan sloof, lalu lintas gerobak dan isi gerobak akan sangat mempengaruhi banyaknya readymix yang  terbuang kemungkinan sisanya bisa melebihi angka diatas.
  3. Pekerjaan kolom sisa 0.1 m3 bisa dikatakan angka maksimum dengan menggunakan bucket 
  4. Pekerjaan balok dan pelat sisa terjadi pada akhir pengecoran dan sepanjang pipa

Contoh perhitungan volume pengecoran dan readymix yang dipesan :
Perkiraan volume 25 m3 dikalikan faktor terbuang, dibagi kapasitas truck mixer 5 m3 dikalikan dengan faktor sisa 0.1 – 0.25 m3
Readymix                         : 25m3
Kap. Truck mixer             : 5 m3
Faktor sisa                        : 25/5 = 5x0.25 = 1.25 m3
Volume lapangan              : 25 – 1.25 = 23.75 m3
Maka volume tempat pengecoran perlu yang anda persiapkan antara 23 – 25 m3. Jika faktor sisa melebihi dari angka diatas maka perlu ditingkatkan pengawasannya dan atau metode kerjanya jika volume terpasang kurang dari angka diatas maka kemungkinan kapasitas truck mixer tidak sampai 5 m3. 


No comments:

Post a Comment